MAKALAH BISNIS MODEL CANVAS (BMC)


BAB I

PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

Dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat yang semakin lama semakin bertambah, tentunya para masyarakat harus berusaha untuk mendapatkan kebutuhannya sehari-hari yang sangat mendesak. Namun dengan berkembangnya teknologi yang saat ini semakin maju maka masyarakat pun sudah tidak begitu khawatir. Banyak masyarakat yang sudah memanfaatkan teknologi yang berkembang untuk membuka lahan pekerjaan seperti berbisnis. Dalam memulai berbisnis tentunya harus mengetahui bisnis apa yang ingin anda jalani dengan mengetahui bisnis yang ingin anda geluti maka anda harus mengetahui seluk beluk yang terdapat dalam bisnis anda. Banyak alasan mengapa masyarakat jaman sekarang mengutamakan dan mencoba untuk berbisnis, salah satunya Sejak munculnya praktik e-commerce, model bisnis menjadi salah satu konsep yang paling menonjoldi antara konsep-konsep manajemen yang lain. Hadirnya e-commerce membuat para praktisi bisnis mengubah total model bisnis lama menjadi model bisnis baru yang lebih sesuai. Penyebab utama kepopuleran model bisnis adalah karena ditengarai banyak organisasi yang tumbuh pesat karena kemampuannya menciptakan model bisnis yang tepat. Hal yang paling penting diutamakan dalam berbisnis adalah mencari keuntungan yang sebanyak-banyaknya. Namun tak dipungkiri bahwa keadaan ekonomilah yang memaksa mereka untuk berusaha memenuhi kebutuhan mereka masing-masing. Keadaan ekonomi yang memaksa mereka untuk aktif dan bertindak mencari penghasilan yang didapat melalui cara berbisnis. Namun, ada juga para pegawai yang menjalani bisnis karena alasan usaha sampingan. Banyak keuntungan yang bisa didapatkan dalam berbisnis namun juga bukan hanya keuntungan yang didapatkan tapi kerugian pun juga bisa kita dapatkan dalam memulai suatu bisnis. Meskipun dalam berbisnis ada hal negatifnya, namun kita tidak boleh menyerah untuk melakukan suatu bisnis. banyak masyarakat yang berfikiran bahwa dengan memulai usaha bisnis maka mereka harus mempunyai modal yang sangat besar, namun mereka salah. Dalam memulai suatu bisnis  anda tidak memerlukan modal yang cukup besar, yang anda perlukan adalah suatu keberanian dalam menanggung resiko yang akan anda hadapi jika anda mengalami suatu kerugian dalam bisnis anda.

Di era persaingan usaha yang semakin berkembang pesat dan beraneka ragam, ini kita dituntut untuk bisa menciptakan  peluang usaha kecil menjadi peluang besar. Dengan mengikuti perkembangan sikap customer yang bervariatif. Hal ini menuntut kita untuk menciptakan suatu inovasi baru dan bisa memuaskan kebutuhan masyarakat. Pada kehidupan yang modern ini masyarakat cenderung membutuhkan sesuatu yang instan, maka tidak heran banyak sekali bermunculan produk – produk instan.Untuk mewujudkan itu semua kita membutuhkan perencanaan yang matang agar usaha yang kita bangun dapat terwujud dan berkembang sesuai harapan kita dan sejalan sesuai koridor. Maka dari itu kita harus merencanakan apa saja yang kita perlukan, bagaimana perencanaannya?, prosesnya?, Bisnis model kanvas akan mennggambarkan dengan jelas.

Model bisnis merupakan sesuatu yang menggambarkan dan menjelaskan mengenai bisnis Start –Up itu sendiri dengan tujuan agar bisa membantu dalam melakukan pertimbangan perubahan dan kemajuan bisnis secara professional. Model bisnis yang dipaki kali ini adalah Businnes Model Canvas (BMC) yang dikembangkan oleh Alexander Osterwalder dan Yves Pigneur. BMC merupakan satu alat untuk membantu kita melihat lebih akurat bagaimana  rupa usaha yang sedang atau kita jalani. Dalam model bisnis ini pun mengubah konsep model bisnis yang pertamanya rumit menjadi sederhana. Dimana terdapat kerangka bisnis (BMC), dan cara merumuskan ide Bisnis BMC. BMC  disajikan dalam  bentuk selembar kanvas berisi Sembilan element (kotak) yaitu : Customer Segments, Value Proposition, Channel, Customer Relationsip, Revenue Stream, Key Resourcess, Key Activities, Key Partnership, Cost Structure.

1.2  Rumusan Masalah

1.         Apa  Pengertian  dari Business Model Canvass (BMC) ?

2.         Bagaimana Kerangka Business Model Canvass (BMC) ?

3.         Bagaimana Merumuskan Ide Bisnis BMC?

1.3  Tujuan

1.         Untuk mengetahui pengertian dari Business Model Canvass (BMC).

2.         Untuk mengetahui kerangka Business Model Canvass (BMC).

3.         Untuk mengetahui cara merumuskan ide bisnis BMC.

BAB II

BUSINESS MODEL CANVAS

2.1  Pengertian Business Model Canvas

Business Model Canvas pertama kali dikembangkan oleh Alexander Osterwalder dalam bukunya yang berjudul  Business Model Generation. Dan dalam buku Business Model Generation ini, Alexander Osterwalder mencoba menjelaskan sebuah framework sederhana untuk mempresentasikan elemen-elemen penting yang terdapat dalam sebuah model bisnis secara sederhana dan mudah dimengerti. Intinya bahwa model bisnis itu terdiri dari 9 elemen yang disebut sebagai 9 building blocks.

Business Model Canvass  adalah sebuah alat ( tools ) yang digunakan untuk mensederhanakan konsep model bisnis yang rumit dan kompleks agar dapat dimanfaatkan oleh sebuah organisasi / wirausahawan untuk membuat, mendiskusikan, dan memahami sebuah model bisnis dengan lebih sistematis.

Dalam salah satu referensi menyebutkan pengertian Model Bisnis Kanvas adalah sebuah management startegi bisnis yang memungkinkan kita untuk menggambarkan, mendesain kemudian mengerucutkan beberapa aspek bisnis menjadi satu strategi bisnis yang utuh. Jika dilihat sepintas, sebenarnya alur model bisnis kanvas nampak cukup sederhana. Secara garis besar, alurnya mengalir dari satu elemen bisnis menuju elemen penting berikutnya.

Beberapa cara penggunaan BMC:

1.         Visual Thinking

Cara terbaik menggunakan BMC adalah dengan membuat poster berukuran besar dan menempelkannya di dinding. Setelah itu founder dapat menggunakan sricky note  seperti  post-it  untuk mengisi 9 elemen. Sticky note memungkinkan  group thinking karena setiap orang dalam tim dapat berpartisipasi aktif.

2.         Iterasi dengan cepat

Iterasi adalah proses dimana founder keluar dari kantor / ruangannya” dan mencoba memvalidasi idenya, kemudian kembali ke kantor untuk memperbaiki model bisnis dan produknya berdasarkan feedback yang didapat dari market. Dengan sifat ringkas dan menyeluruh dari BMC, founder dapat dengan cepat melakukan iterasi ini.

3.         Dengan cepat melihat kaitan 9 komponen

Dengan cara ini, tim dapat menemukan hubungan dari peluang pasar atau proposisi nilai unik. Sehingga diharapkan tim dapat mendokumentasikan ide-ide baru sebagai hipotesis baru untuk menguji BMC sebagai iterasi baru.

4.         Memaksa tim dengan ringkas menyampaikan pikirannya

Tim dipaksa menjelaskan dengan tepat dan ringkas apa yang akan mereka uji atau yang akan mereka tindak lanjuti pada iterasi berikutnya, karena informasi-informasi dicatat dengan pendek pada post-it.

5.         Memudahkan startup untuk membaginya dengan partner / rekan kerja

Karena BMC disajikan dalam bentuk poster besar dan ditempel pada dinding, maka mudah untuk berbagi melalui foto atau mengambil poster dari dinding untuk diperlihatkan pada pihak lain yang berkepentingan.

Keuntungan BMC:

1)      Bisa dipakai untuk semua jenis model bisnis, seperti :travelling, restoran, hotel, perkebunan, mining, dan sebagainya.

2)      Cepat mengetahui keseluruhan kekuatan dan kekurangan bisnis.

3)      Proses analisa kebutuhan  dan profit dapat dilakukan dengan cepat.

4)      Memetakan bisnis untuk mengetahui kelemahan sejak dini dan memahami kekuatan bisnis dari sudut pandang yang benar.

5)      Pemetaan BMC menggambarkan secara sistematis bisnis yang kemudian dapat digunakan untuk pengambilan keputusan pengembangan manajemen strategis bisnis.

Penyebab mengapa sebuah model bisnis dapat gagal bersaing.

1.         Solving and Irrelevant Customer Jobs atau Value Proposition yang dianggap tidak penting oleh sebuah Customer Segments, yaitu sebuah Value Proposition yang tidak menyelesaikan sebuah masalah pelanggan (customer problems) meskipun Value Proposition yang telah dibuat merupakan sebuah inovasi baru atau solusi dari sebuah permasalahan pelanggan, namun solusi yang ditawarkan merupakan (produk atau jasa) dianggap kurang/ bahkan tidak penting sebelumnya oleh sebuah customer segements. Contoh:

·          Segway sebuah produk yang inovatif namun dianggap sebagai produk yang tidak menyelesaikan sebuah customer problem.

·          Newton sebuah produk personal assistant yang dianggap kurang penting pada waktu pertama kali diluncurkannya.

·          Flo TV sebuah handheld tv yang kurang dapat diterima di pasar juga merupakan contoh dari sebuah Value Proposition yang tidak dianggap penting oleh sebuah Customer Segments

2.         Flawed Business Model, yaitu sebuah business model yang lemah. Lemah disini dapat diartikan jika model bisnis yang telah dibuat ternyata membutuhkan biaya akuisisi pelanggan lebih besar dibandingkan dengan perolehan atau omset dari pelanggan. Meskipun Value Proposition yang ditawarkan mampu menyelesaikan sebuah customer problem namun hasil yang diperoleh tidak dapat menutupi biaya akusisi pelanggan yang dianggap terlampau tinggi.

Contoh:

·             Customer Acquisition Cost > Customer Lifetime Value

·             Kodak dengan Kamera Digital

3.         External Threats, yaitu ancaman dari lingkungan eksternal. Adanya ancaman dari kompetitor yang mampu menawarkan Value Proposition dengan model bisnis yang sama dengan biaya yang lebih murah, adanya keunggulan teknologi yang tidak mampu diikuti oleh sebuah organisasi disaat kompetitor menerapkan teknologi baru tersebut atau mungkin karena pertimbangan konsumen yang menganggap model binis kurang ramah terhadap lingkungan dsb.

4.         Poor Execution atau eksekusi yang lemah, yaitu meskipun sebuah model bisnis yang telah dibuat merupakan model bisnis yang benar namun karena kelemahan eksekusi dari model bisnis tersebut maka sebuah model bisnis dapat saja gagal. Lemahnya tim manajemen juga mampu menghambat dan menggagalkan sebuah model bisnis.

2.1  Kerangka Business Model Canvas

Sebelum membuat model bisnis kanvas, kita harus mempelajari 9 elemen penting yang mendukung kemajuan suatu bisnis. Elemen-elemen tersebut yaitu:

1.         Customer Segments

Elemen pertama ini membuat kita harus menentukan segmen pelanggan mana yang akan menjadi target bisnis kita. Misalnya, suatu maskapai penerbangan mengeluarkan 2 produk untuk memenuhi kebutuhan 2 segmen pelanggan yang berbeda atau ada 2 stasiun televisi yang menyajikan 2 acara berbeda untuk memenuhi segmen pelanggan yang berbeda.

2.         Value Propositions

Value propositions akan membahas mengenai manfaat atau benefit apa yang akan didapatkan para pelanggan jika memilih bisnis kita. Hal ini menjadi kesempatan bagi kita untuk menjabarkan kekuatan dan keunggulan yang membedakan bisnis kita dengan bisnis yang lain.

3.         Channels

Melalui penggunaan channels yang tepat, kita baru bisa menyampaikan value propositions kepada customer segments. Jadi, memikirkan channels juga menjadi salah satu elemen terpenting bagi keberhasilan bisnis.

4.         Revenue Streams

Aliran pendapatan tentu menjadi salah satu tujuan utama dari sebuah bisnis. Sehingga elemen yang satu ini harus dikelola semaksimal mungkin untuk meningkatkan pendapatan bisnis. Jangan sampai ada bahan baku, produk atau kinerja yang tidak dimanfaatkan secara maksimal dan mengakibatkan kerugian pada bisnis.

5.         Customer Relationship

Elemen yang kelima membahas bagaimana jalinan hubungan kita dengan pelanggan. Perlu pengawasan yang ketat dan intensif agar pelanggan bisnis kita tidak mudah berpaling ke bisnis yang lain hanya karena jalinan hubungan yang kurang baik.

6.         Key Activities

Kegiatan apa yang harus dilakukan untuk menciptakan value prepositions yang efektif ? Hal ini tentu menjadi pembahasan yang tak kalah penting dalam elemen key activities.

7.         Key Resources

Agar bisa mewujukan tujuan bisnis, kita tentu harus mengelola sumber daya bisnis tersebut semaksimal mungkin. Semua jenis sumber daya mulai dari pengelolaan bahan baku, penataan SDM dan penataan proses operasional menjadi perhatian dalam membuat model bisnis

8.         Key Partnership

Bisnis yang baik tidak hanya mampu menjalin hubungan dengan para pelanggan saja. Karena hubungan dengan pihak supplier atau tim pemasaran juga harus diperhatikan. Tak ada salahnya menjalin hubungan baik untuk menciptakan siklus bisnis sesuai dengan ekspektasi.

9.         Cost Structure

Elemen terakhir yang tak kalah pentingnya dengan kedelapan elemen lainnya adalah struktur pembiayaan bisnis. Mengelola biaya secara efisien akan membuat bisnis yang kita jalankan menjadi lebih hemat dan bisa meminimalkan risiko kerugian.


               Gambar 1 Kerangka Business Model Canvas

2.2   Merumuskan Business Model Canvas

Business Model Canvas dapat dirumuskan ke dalam suatu ide bisnis dengan cara memanfaatkan Bisnis Model Canvas, diantaranya:

1.            Membangun Relasi Konsumen

Bisnis Model Canvas (BMC) penting untuk membangun relasi dengan konsumen. Relasi dengan konsumen penting agar konsumen kita tidak lari ke pesaing.

2.            Meningkatkan Penjualan

Ketika strategi marketing kita satukan melalui BMC ini, diharapkan target penjualan tercapai. Customer Segment, Chanel, Custome Relationship  (3 blok di BMC) memiliki tujuan untuk meningkatkan penjualan.

3.            Menghadapi Pesaing

Hal yang tidak kalah penting ketika BMC sudah dijalankan adalah kita akan membangun bisnis yang kokoh untuk mengahadapi pesaing.

4.            Memastikan bisnis berjalan

Seringkali kita bingung memulai dan menjalankan bisnis, di BMC ini kita memasukan siapa-siapa saja yang nantinya akan mendukung bisnis kita berjalan. BMC ini penting untuk memetakan apa saja yang dibutuhkan agar bisnis kita tetap berjalan.

5.            Mempunyai Sistem Bisnis

BMC ini adalah cara yang efektif untuk membuat sistem bisnis, tujuannya membuat bisnis makin efektif dan bisa menghasilkan maksimal meskipun kita tidak berada di bisnis kita.

2.4  Berikut dilampirkan sembilan blok elemen dalam ide bisnis dengan BMC :

·         Customer Segments

·         Value Propositions

·         Channels

·         Customer Relationships

·         Revenue Streams

·         Key Activities

·         Key Resources

·         Key Partnerships

·         Cost Structure

1.            Customer Segments

Dalam menjalankan bisnis, pertama-tama organisasi harus menetapkan siapa yang harus dilayani. Elemen pertama ini membuat kita harus menentukan segmen pelanggan mana yang akan menjadi target bisnis kita . Organisasi dapat menetapkan untuk melayani satu atau lebih segmen. Penetapan segmen ini akan menentukan komponen-komponen lain dalam model bisnis. Misalkan dalam sebuah restaurant terdapat 2 makanan yang berbeda,  untuk memenuhi segmen pelanggan yang berbeda atau perusahaan farmasi membuat 2 obat untuk memenuhi kebutuhan 2 segmen pelanggan yang berbeda.

Customer Segments dari J.CO Donuts and Coffee adalah

·         Semua umur (kecuali batita)

·         Semua kalangan menegah sampai keatas

·         consument yang menggemari donuts

·         consument yang menggemari aktivitas sosial seperti hanging out di kafe

·         consument yang menggemari makanan dan minuman dengan brand premium

·         Remaja

·         umur 18-45 tahun kelas menengah

2.            Value Proposition

Value propositions membahas mengenai manfaat atau benefit apa yang akan didapatkan para pelanggan jika memilih bisnis kita, nilai apa yang menjadi pembeda dibandingkan produk/jasa perusahaan kita, baik yang menjadi kekuatan atau keunggulannya. Hal ini menjadi kesempatan bagi kita untuk menjabarkan kekuatan dan keunggulan yang membedakan bisnis kita dengan bisnis yang lain.

Value propositiom dari J.CO Donuts and Coffee adalah

·         Brand

Jco memiliki konsep bagaimana menciptakan merek yang simpel, elegan, mudah diingat, dan memiliki logo yang unik.

·         Experience

Jco tidak hanya menjual donat ataupun minuman, tapi menjual expereince dimana dapat menikmati donat dan minuman di tempat yang nyaman untuk bersantai dan mengobrol serta produk variatif yang selalu up to date. Seperti tagline-nya yaitu a Sharing The J.CO Way.

·         Product

donat dari Jco bentuknya tipis,lembut, dari ukuran dan bentuknya,  donat Jco lebih cocok disebut camilan atau makanan ringan. Selain itu, topping yang ditawarkan merupakan topping yang berbeda dari donat yang pernah ditawarkan di Indonesia. J.CO menawarkan kopi yang berkualitas tinggi, Untuk produk J.Cool (frozen yoghurt), J.CO memiliki rasa frozen yoghurt lebih manis dan harganya lebih murah dengan pilihan topping yang lebih beragam.

3.            Channels

Channels menggambarkan bagaimana sebuah perusahaan berkomunikasi untuk menyampaikan value propositions dengan segmen pelanggannya dan menjangkau mereka untuk memberikan preposisi nilai yang ditawarkan.

Channels dari J.CO Donuts and Coffee adalah

·                  Jco memiliki 85 cabang di Indonesia, 8 di Malaysia, 3 di Singapore, dan 2 di China

·                  Web resmi Jco

·                  Iklan

·                  contact customer service untuk pengaduan  

·                  aplikasi Go-Jek (Go-Food)

4.            Customer Relationship

Elemen yang keempat ini membahas mengenai bagaimana jalinan hubungan kita dengan pelanggan. Perlu pengawasan yang ketat dan intensif agar pelanggan bisnis kita tidak mudah berpaling mau pun lebih memilih ke bisnis yang lain hanya karena etika perushaan yang menyebabkan jalinan hubungan yang kurang baik terhadap pelanggan.

Customer Relationship dari J.CO Donuts and Coffee adalah

Dalam membangun hubungan dengan pelanggannya, J.CO Donuts and Coffee, memanfaatkan strategi customer experience. Strategi marketing ini merupakan model pemasaran yang mengikuti customer equity. Dan J.CO juga membangun hubungan dengan pelanggan dengan mengadakan berbagai event tematik seperti mengadakan lomba untuk anak sekolah, selain itu  J.CO juga menyelenggarakan kegiatan amal, dimana murid-murid terlibat menjual donat yang keuntungannya disumbangkan untuk amal, dan J.CO memiliki komunitas-komunitas pencinta J.CO.

5.            Revenue Streams

Aliran pendapatan adalah salah satu tujuan utama dari sebuah bisnis. Sehingga elemen yang satu ini harus dikelola semaksimal mungkin untuk meningkatkan pendapatan bisnis. Jangan sampai terjadinya bahan baku, produk atau kinerja tidak dikelola dengan baik atau tidak maksimal mengakibatkan kerugian pada bisnis.

Revenue Streams dari J.CO Donuts and Coffee adalah

Selain dari donat, J.CO juga mendapatkan pendapatan  dari penjualan produk lainnya yaitu kopi dan frozen yoghurt. Selain dari produk makanan dan minuman, J.CO juga menjual beberapa merchandise. J.CO juga membuka gerai yang berada di area hiburan seperti mall.  Hal tersebut turut memberikan  pertambahan pendapatan dari J.CO.

6.            Key Activities

Key Activities adalah kegiatan utama organisasi untuk dapat menciptakan Proposisi Nilai. Kegiatan yang harus dilakukan untuk menjalankan kegiatan yang wajib untuk jalannya perusahaan.

Key Activities dari J.CO Donuts and Coffee adalah

·                  Aktivitas membuat tepung premix di laboratorium khusus J.Co

·                  Inovasi dalam mengeluarkan produk donat baru setiap bulannya

·                  Aktivitas memberika topping pada donat sangat penting

·                  Pemilihan kopi yang baik

·                  Aktivitas Quality Assurance

·                  Aktivitas CSR

·                  Aktivitas CSR

·                  Aktivitas proses rekrutmen dan training

7.            Key Resources

Key Resources adalah mewujudkan tujuan bisnis dari perusaan tersebut, dengan cara mengelola sumber daya bisnis tersebut semaksimal mungkin. Seperti sumber daya manusia, ataupun bahan baku, penataan SDM dan penataan proses operasional menjadi perhatian dalam membuat model bisnis.

Key Resources dari J.CO Donuts and Coffee adalah

·                  HUman Resources Development

·                  Pegawai bagian quality assurance

·                  Store manager

·                  Pekerja J.co

8.            Key partnership

adalah pihak-pihak yang bisa Anda ajak kerjasama dengan tujuan untuk menyokong dan mengoptimalkan alokasi sumber daya, mengurangi resiko dan ketidakpastian persaingan, serta meningkatkan kinerja. Key partnership yang baik akan membentuk siklus bisnis yang lebih stabil.

Key partnership dari J.CO Donuts and Coffee adalah

·                  Supllier bahan baku

-          Tepung premix yang digunakan untuk meracik merupakan tepung yang diracik di laboratorium pusat J.CO dan sudah berisi bahan-bahan rahasia. Untuk hal ini J.CO bekerjasama dengan PT Kurnia Mitra Duta Sentosa (PT KMDS)

-          mengimpor coklat dari Belgia, keju dari New Zealand, almond dari California, kopi dari Brazil, Kolombia, Kosta Rika, Guatemala dan Indonesia dan green tea dari Jepang.

-          margarin yang sama disetiap gerainya. Margarin ini di supplai dari PT Sinar Meadow International Indonesia.

·                  Breadtalk menjadi main partner dari Jco, karena BreadTalk masih di bawah perusahaan Jco juga.

9.            Cost Structure

adalah struktur pembiayaan bisnis. Misalnya seperti biaya-biaya apa saja yang harus Anda keluarkan. Sebagai contoh, membayar biaya pegawai, biaya telepon, biaya operasional, pajak dan lain sebagainya.

Cost Structure dari J.CO Donuts and Coffee adalah

·                  Investasi

·                  fixed cost

·                  variable cost

·                  overhead cost

·                  economic of scale

BAB III

PENUTUP

3.1  Kesimpulan

Bisnis Model Canvas ( BMC ) memiliki Sembilan elemen, yaitu Customer Segment, Value Proposition, Channel, Customer Relationship, Revenue Stream, Key Resources, Keya Activities, Key Partnership dan Cost Sructure.

BMC kita dapat melihat lebih akurat bagaimana usaha yang akan atau sedang dijalankan. Serta dengan BMC dapat memetakan suatu bisnis lebih sederhana dan strategis.

3.2  Saran

Dengan Bisnis  Model Canvas diharapkan dapat memudahkan para pebisnis baik pemula maupun yang sudah menjalankan dalam mengetahui aspek – aspek terpenting dalam suatu bisnis.

DAFTAR PUSTAKA

·         https://studentpreneur.co/blog/bmc-101-cara-mengisi-dan-contoh-business-model-canvas-yang-benar/  pada tanggal 8 Maret 2017 pukul 07.15 WIB

·         https://bukuiwanagustian.wordpress.com/2013/03/07/apa-sih-business-model-canvas-2/ pada tanggal 8 Maret 2017 pukul 09:10 WIB

·         http://teorisingkat.blogspot.co.id/2015/11/business-model-canvas.html pada tanggal 8 Maret 2017 pukul 09:10 WIB

·         https://strategyzer.com/canvas pada tanggal 10 Maret 2017 pukul 10:20 WIB

·         http://sucihanda.blogspot.com/2017/03/business-model-canvbmc-makalah-business.html Pada tanggal 2 November 2019 pukul 9:52 WIB


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Contoh Resume Jurnal

Nama-Nama Komponen Komputer Beserta Fungsinya

Instalasi Dan Pemasangan Kabel Fiber Optik