CASTING dan READING FILM
Ø Casting
Sutradara
menentukan dan melakukan casting terhadap para pemain utama dan pendukung yang dibantu
oleh Asisten Sutradara dan Casting Director
Ø Casting director
Saat audisi
adalah sosok yang paling menakutkan bagi seorang aktor ataupun
aktris. Ingat, meskipun casting director memegang kendali
“nasibmu” tapi mereka bukan orang yang harus ditakuti. Karena di saat kamu
takut, hal itu akan mempengaruhi fokus serta emosimu dan berdampak pada apa
yang akan kamu sampaikan saat casting.
Casting
dilakukan setelah ada penentuan skenario film yang akan di produksi. Produser,
sutradara atau manajer casting akan menjelaskan sejumlah tokoh (peran) yang ada
dalam skenario, untuk kemudian dicarikan pemerannya (aktor dan aktris) melalui
proses casting. Tetapi, ada juga casting yang dilakukan tanpa menunggu penentuan
scenario film yang akan diproduksi. Hal ini biasanya dilakukan untuk mencari
stok pemain; persiapan jika sewaktu-waktu ada kebutuhan peran yang mendadak.
Casting
merupakan prosedur standar cara memilih actor dan aktris untuk membintangi
sebuah produksi film. Sebagaimana halnya para pelamar di dunia kerja. Aktor dan
aktris juga melewati proses seleksi dengan cara dites kemampuan dan wawasannya.
Ø Apa saja yang perlu disiapkan sebelum casting?
1.
Kenakan pakaian
dan aksesoris pendukung sewajarnya. Tidak perlu mahal dan bagus, yang
penting pantas, enak dilihat, dan cocok dengan tampilan fisikmu. Khusus untuk
sista, gunakan make-up sewajarnya dan tidak terlalu menor. Dan untuk agan,
pakainnya harus rapi dan sopan.
2.
Siapkan biodata
pribadi selengkap mungkin. Seperti menulis nama lengkap, nama panggilan,
umur, ukuran tinggi dan berat badan; ukuran bau, celana dan sepatu. Tulislah
alamat tempat tinggal yang lengkap beserta nomor telepon rumah dan telepon hp.
Cantumkan juga pada keterangan di biodata jika kamu punya prestasi dan
pengalaman di bidang seni peran atau seni lainnya, karena bisa jadi prestasi
dan pengalaman agan akan menjadi pertimbangan juru casting.
3.
Siapkan beberapa
foto terbaikmu semenarik mungkin dengan angle dan gaya yang berbeda-beda.
Makin banyak foto yang kamu siapkan semakin bagus. Sehingga juru casting punya
banyak pilihan.
4.
melakukan acting
sesuai tuntutan naskah tersebut. Mungkin juga kamu diminta melakukan
acting dengan cara improvisasi (spontan tanpa teks dialog). Sebelum itu, kamu
juga akan diminta acting profil dengan menyebutkan biodata pribadi di depan
kamera. Misalnya menyebutkan nama lengkap, nama panggilan, umur, alamat dan sebagainya.
5.
memahami
jurus-jurus acting, tau berbagai istilah acting, teknik sinematografi, dan
industry broadcasting. Pengetahuan tersebut menjadi penting karena tidak
menutup kemungkinan juru casting akan memberi instruksi dengan istilah-istilah
asing dan belum pernah kamu dengar. Misalnya perintah Action! (memulai acting),
Cut! (menyudahi acting), script/scenario (naskah), scene (adegan) dan istilah
lainnya.
Ø
Teknik Reading
Pada tahap
awal penulis hanya mengajak sharing para pemain untuk merumuskan alur cerita
dari naskah tersebut. Hal ini dilakukan agar antara pemain dan sutradara
terjadi kesepahaman atau kesamaan visi terkait alur cerita yang harus dimainkan
nantinya. Setelah semua memahami, kemudian masuk pada proses reading, penulis
menerapkan beberapa teknik reading yang harus dilakoni para pemain. Dalam hal
ini penulis menerapkan 2 metode yang kemudian kami beri istilah teknik sholat 5
waktu dan teknik minum obat.
•
Teknik sholat 5
waktu
-
Teknik ini
mengharuskan aktor untuk membaca naskah minimal 5 x setiap harinya.
-
Teknik ini
dimaksudkan untuk mempercepat proses lepas naskah.
•
Teknik minum obat
-
Teknik ini
mengharuskan para pemain untuk membaca naskah minimal 3 x setiap harinya.
-
Teknik ini
dimaksudkan agar pemain dapat lebih mendalami karakter tokoh yang harus
dimainkan.
Ø Membaca naskah minimal 5 kali dengan penekanan sebagai
berikut :
1.
Reading yang
pertama para aktor membaca naskah tanpa suara atau membaca naskah dalam hati
saja. Metode ini dimaksudkan agar para aktor mengasah kemampuan imajinatifnya
terlebih dahulu agar gambaran alur cerita yang harus diperankan oleh para aktor
dapat dirasakan terlebih dahulu.
2.
Reading yang kedua
para aktor membaca naskah dengan cara bergumam. Hal ini dimaksudkan agar para
aktor dapat memberikan esensi atau warna pada dialognya yang akan diucapkan
dengan memberikan penekanan dan intonasi tertentu meski hanya bergumam
3.
Reading yang
ketiga para aktor membaca naskah dengan cara membaca terpenggal-penggal mulai
dari per-kata sampai pada per-suku kata. Dengan cara ini insting para aktor
diasah untuk mempelajari tempo membaca (tempo cepat dan tempo lambat),
penekanan kata dan penekanan suku kata dalam satu dialog serta kata kunci dari
dialog yang tertulis dalam naskah
4.
Reading yang
keempat para aktor membaca naskah dengan cara membaca seluruh dialog yang
tertulis didalam naskah dengan nada datar. Metode ini dimaksudkan agar para
aktor dapat merasakan kejanggalan-kejanggalan terkait intonasi agar instingnya
terasah untuk mencari titik-titik kata yang perlu mendapatkan intonasi tinggi
atau rendah
5.
Reading yang
kelima para aktor membaca naskah dengan intonasi dan jeda serta tempo
sebagaimana telah diimajinasikan pada saat reading tahap-tahap awal. Metode ini
dimaksudkan untuk mensinkronkan antara hasil olah imajinatif para aktor dengan
kemampuan komunikasi verbal para aktor dalam bentuk pengucapan dan pelafalan
dialog
Ø Adapun teknik reading minum obat ini adalah sebagai
berikut :
1.
Pada reading yang
pertama, para aktor membaca naskah dengan tempo lambat dengan disertai ekspresi
wajah yang juga mengituki penjiwaan dari sialog yang diucapkan.
2.
Pada reading yang
kedua, para aktor membaca naskah tanpa suara atau bisa juga dengan cara
bergumam. Para aktor hanya menekankanada ekspresi wajah dan geralan-gerakan
tubuh lainnya yang akan mengekspresikan alur cerita, watak dan karakter tokoh
yang akan dimainkannya
3.
Pada reading yang
ke tiga ini, para aktor membaca naskah dengan cara memplesetkan dialog, atau
membangun alur cerita yang ada didalam naskah dengan kosa kata dan tata
bahasanya sendiri.
Komentar
Posting Komentar