Film (Pengantar Film)
Film
Ø
Apa Itu FILM ?
Istilah film awalnya dimaksudkan untuk menyebut media
penyimpan gambar atau biasa disebut celluloid, yaitu lembaran plastik
yang dilapisi oleh emulsi (lapisan kimiawi peka cahaya).
FILM DALAM ARTI tayangan audio-visual dipahami sebagai
potongan-potongan gambar bergerak. Kecepatan perputaran potongan-potongan
gambar itu dalam satu detik adalah 24 gambar (24-25 frame per second/fps)
Jenis-Jenis Film Yang Biasa Diproduksi
Untuk Berbagai Keperluan
1.
FILM DOKUMENTER (documentary
films)
Dokumenter adalah sebutan yang
diberikan untuk film pertama karya Lumiere bersaudara yang berkisah tentang
perjalanan (travelogues) yang dibuat sekitar tahun 1890-an. Tiga puluh
enam tahun kemudian, kata „dokumenter‟ kembali digunakan oleh pembuat film dan
kritikus film asal Inggris John Gierson untuk film Moana (1926) karya
Robert Flaherty. Grierson berpendapat bahwa dokumenter merupakan cara kreatif
merepresentasikan realitas.
Film
dokumenter tak pernah lepas dari tujuan penyebaran informasi, pendidikan dan
propaganda bagi orang atau kelompok tertentu. Intinya, film dokumenter tetap
berpijak pada hal-hal senyata mungkin. film-film dokumenter seperti National
Geographic, Discovery Channel dan Animal Planet. Selain untuk konsumsi
televisi, film dokumenter juga lazim diikutsertakan dalam berbagai festival
film di dalam dan luar negeri, seperti Eagle Awards di Metro TV
2.
FILM CERITA PENDEK
(short films)
Kalau dalam
karya tulis kita mengenal adanya cerita pendek atau cerpen, maka dalam dunia
perfilman dikenal juga yang namanya film pendek. Yang dimaksud film pendek di
sini artinya sebuah karya film cerita fiksi yang berdurasi kurang dari 60
menit.
Jenis film
ini banyak dihasilkan oleh para mahasiswa jurusan perfilman atau mereka yang
menyukai dunia film dan ingin berlatih membuat film dengan baik.
3.
FILM PANJANG (feature-length
films)
Film
panjang adalah film cerita fiksi yang berdurasi lebih dari 60 menit. Umumnya
berkisar antara 90-100 menit. Film yang diputar di bioskop umumnya termasuk
dalam kelompok ini. Beberapa film, misalnya Dances With Wolves, bahkan
berdurasi lebih dari 120 menit. Film-film produksi India rata-rata berdurasi
hingga 180 menit.
4.
FILM-FILM JENIS
LAIN
a.
Profil Perusahaan
(Company/ Corporate Profile)
Film jenis
ini diproduksi untuk kepentingan institusi atau lembaga tertentu (sekolah,
Perguruan Tinggi, Perusahaan). Film ini sendiri berfungsi sebagai alat bantu
presentasi dan sekaligus media promosi untuk perekrutan anggota baru.
b.
Iklan Televisi (TV
Commercial)
Tayangan
iklan di televisi ternyata juga dapat dimasukkan dalam kategori film. Film ini
diproduksi untuk kepentingan penyebaran informasi, baik tentang produk (iklan
produk), maupun Iklan Layanan Masyarakat (ILM) atau Public Sercive
Announcement (PSA).
c.
Program Televisi (TV
Programme)
Sesuai
dengan namanya, program tayangan ini dibuat khusus untuk dinikmati oleh para
pemirsa televisi. Secara umum program televisi dapat dibagi menjadi dua jenis:
cerita dan non-cerita.
Jenis
cerita terbagi menjadi dua kelompok, yakni kelompok fiksi dan kelompok
non-fiksi. Yang termasuk dalam kelompok fiksi antara lain: film serial (TV
series), sinema elektronik (sinetron) dan film pendek.
Sedangkan
yang termasuk dalam kelompok non-fiksi adalah program-program pendidikan,
film-film dokumenter atau profil tokoh, dll. Sementara itu program non-cerita
meliputi variety show, Kuis TV, talk show, musical show, dance
show dan liputan atau berita.
d.
Video Klip (Music
Video)
Video klip
adalah tayangan audio-visual yang menampilkan video musik. Pembuatan video klip
sebenarnya selain menjadi media hiburan, juga menjadi sarana bagi para produser
musik untuk mempromosikan karya musik produksinya melalui televisi.
Struktur Film
Struktur yang baik adalah struktur yang sederhana tapi
penuh relief. Penyusunan pikiran dan perasaan si seniman film ditentukan oleh
faktor-faktor :
1.
keutuhan (semua
unsur dalam film mesti bertalian dengan subyek utamanya.
2.
ketergabungan
(harus berhubungan antar unsur, dan menunjukkan kesimpulan).
3.
tekanan (tekanan
akan menentukan posisi dari unit-unit utama dan sampingan film) .
4.
interes
(berhubungan dengan “isi” dari setiap unit). Struktur film terdiri dari
struktur lahiriah dan struktur batiniah.Dalam struktur lahiriah, terdapat
unsur-unsur atau unit-unit yang membangun yaitu : shot; dapat dirumuskan
sebagai peristiwa yang direkam oleh film tanpa interupsi.
5.
Unsur berikutnya
adalah scene atau adegan;
6.
scene terbentuk
apabila beberapa shot disusun secara berarti dan menimbulkan suatu pengertian
yang lebih luas tapi utuh. Banyaknya shot, panjang pendeknya shot dalam sebuah
adegan akan menentukan ritme dari adegan itu. Selain shot dan scene, adapula
sequence atau babak; babak terbentuk apabila beberapa adegan disusun secara berarti
dan logis.
Babak memiliki ritme permulaan, pengembangan dan
akhir. Struktur batiniah ditentukan oleh sejumlah unsur :
1.
Eksposisi (keterangan tentang temoat, waktu, suasana, watak)
2.
Point of attack (konfrontasi awal dari kekuatan-kekuatan yang saling bertentangan)
3.
Komplikasi (menuturkan keterlibatan-keterlibatan antar unsur
pendukung cerita)
4.
Discovery / penemuan (informasi-informasi baru dalam
pertengahan cerita)
5.
Reversal / pembalikan (terjadinya komplikasi baru antar
pendukung cerita)
6.
Konflik (perbenturan antara kekuatan-kekuatan yang
bertentangan)
7.
Rising Action (pengungkapan pengembangan plot utam)
8.
Krisis (timbul apabila komplikasi-komplikasi menuntut
keputusan penting dari tokoh)
9.
Klimaks (puncak paling tinggi dari semua ketegangan dan
intensitas. Biasanya timbul bersamaan dengan krisis)
10.
Falling action (klimaks menurun dan menuju kesimpulan)
11.
Kesimpulan (tahap
semua pertanyaan dijawab, masalah utama dipecahkan dan diatasi. Dalam cerita
tragedi disebut katarsis, dan happy end dalam suatu komedi.)
Sebagaimana bangunan, sebuah film terdiri atas
berbagai komponen atau bagian. Komponen-komponen itu dirancang
dan dibangun sedemikian rupa sehingga enak dipandang mata, kuat, nyaman dan
aman
1.
Shot
Shot adalah
hasil sebuah bidikan/rekaman secara visual dan audio yang dimulai dari kamera
diaktifkan sampai dihentikan aktifitasnya. Berapa pun lamanya kamera
dioperasikan jika tidak di interupsi maka hasil rekamannya adalah sebuah shot. Sekalipun
kamera digerakkan untuk mengcover subjek dari angle yang berbeda namun tidak
disertai dengan penghentian operasional maka itu berupa satu shot.
2.
Scene
Scene
(adegan) adalah kejadian yang berlangsung di satu tempat dalam satu waktu.
Scene bisa terdiri dari beberapa shot, namun bisa saja hanya satu shot berapa
pun panjangnya shot itu. Skenario/screenplay/script telah mengelompokan scene
sesuai dengan urutan kejadian/cerita, secara jelas dicantumkan scene melalui
pergantian tempat dan waktu dari scene pertama hingga berikutnya.
3.
Sequence
Pada
umumnya mengacu pada urutan dan pengelompokan scene, sebuah sequence terdiri
atas beberapa scene yang mengelompokkan kejadian yang berurutan. Misalnya
seorang pemeran berangkat menuju rumah, sampai pemeran tersebut berada dalam
rumah. Jika 2 atau lebih scene tersebut berlangsung secara berurutan maka
scene-scene tersebut dikelompokkan dalam sebuah sequence.
STRUKTUR FILM Analoginya seperti ini:
Kata membentuk kalimat,
dan kalimat membentuk paragraf.
kalau kita aplikasikan ke struktur film:
Shot membentuk scene, dan scene membentuk sequence.
Unsur-Unsur Pokok Film
Film adalah pertunjukan yang ditayangkan melalui media
media layar lebar ataupun layar kaca. Adapun unsur-unsur pokok film antara
lain:
1.
Penulis skenario adalah orang yang membuat skrip naskah film, secara
mendetail sehingga semua unsur yang terlibat dalam pembuatan film bisa
menerjemahkan tugas-tugasnya dengan optimal. Karena dalam skenario harus rinci
dan jelas segala bentuk lakuan-lakuan yang harus dilakukan oleh aktor/aktris.
2.
Sutradara berperan sebagai pemegang pimpinan dalam pembutan
film dari awal hingga akhir. Sutradara bertanggung jawab atas pengarahan selruh
proses pembuatan film.
3.
Aktor/aktris merupakan pemain dalam sebuah film beserta selruh
lakuan/aktingnya.
4.
Juru kamera Tugas dari juru kamera adalah mengambil gambar dalam
proses pembuatan film. Gambar diambil tentunya atas dasar skenario dan arahan
dari stradara yang merupakan pemimpin dalam dalam proses pembuatan film.
5.
Penyuntingan
(editing) Editing adalah proses
penyusunan gambar-gambar film yang dilakukan oleh seorang editor. proses
editing dilakukan setelah selruh proses pengambilan gambar/film selesai dari
awal hingga akhir.
6.
Penata artistik terdiri atas penata suara, busana, rias dan setting.
Tentu saja penata artistik juga harus dapat mengaktualisasikan apa yang
diinginkan oleh tuntutan skenario.
7.
Produser merupakan orang yang membiayai selruh pembuatan film
sampai dengan promosi dan pemasarannya.
Ø Sejarah Film
Secara harfiah, film (sinema) adalah cinematographie yang
berasal dari kata cinema (gerak), tho atau phytos
(cahaya), dan graphie atau grhap (tulisan,
gambar, citra). Jadi pengertiannya adalah melukis gerak dengan cahaya. Agar
dapat melukis gerak dengan cahaya, harus menggunakan alat khusus, yang biasa
disebut kamera
Sejarah film
Tidak bisa lepas dari sejarah fotografi. Dan
sejarah fotograf tidak bisa lepas dari peralatan pendukungnya,
seperti kamera. Kamera pertama di dunia ditemukan oleh seorang Ilmuwan
Muslim, Ibnu Haitham. Fisikawan ini pertama kali menemukan Kamera
Obscura dengan dasar kajian ilmu optik menggunakan bantuan
energi cahaya matahari. Pada tahun 1878 ketika beberapa orang pria Amerika
berkumpul dan dari perbincangan ringan menimbulkan sebuah pertanyaan:
“Apakah keempat kaki kuda berada pada posisi melayang
pada saat bersamaan ketika kuda berlari?" Pertanyaan itu terjawab
ketika Eadweard Muybridge membuat 16 frame gambar kuda yang sedang
berlari. Dari 16 frame gambar kuda yang sedang berlari tersebut, dibuat
rangkaian gerakan secara urut sehingga gambar kuda terkesan sedang berlari. Dan
terbuktilah bahwa ada satu momen dimana kaki kuda tidak menyentuh tanah ketika
kuda tengah berlari kencang Konsepnya hampir sama dengan konsep film kartun.
Gambar gerak kuda tersebut menjadi gambar gerak pertama di dunia. Dimana pada
masa itu belum diciptakan kamera yang bisa merekam gerakan dinamis Setelah penemuan gambar bergerak Muybridge pertama
kalinya, inovasi kamera mulai berkembang ketika Thomas Alfa Edison
mengembangkan fungsi kamera gambar biasa menjadi kamera yang mampu merekam
gambar gerak pada tahun 1888, sehingga kamera mulai bisa merekam objek yang
bergerak dinamis. Maka dimulailah era baru sinematografi yang
ditandai dengan diciptakannya sejenis film dokumenter singkat
oleh Lumière Bersaudara.
Film yang diakui sebagai sinema pertama di dunia
tersebut diputar di Boulevard des
Capucines, Paris, Prancis dengan judul Workers Leaving
the Lumière's Factory . Pada tanggal 28 Desember 1805 yang kemudian
ditetapkan sebagai hari lahirnya sinematografi. Film inaudibel yang hanya
berdurasi beberapa detik itu menggambarkan bagaimana pekerja pabrik
meninggalkan tempat kerja mereka di saat waktu pulang.
Pada awal lahirnya film, memang tampak belum ada
tujuan dan alur cerita yang jelas. Namun ketika ide pembuatan film mulai
tersentuh oleh ranah industri, mulailah film dibuat lebih terkonsep, memiliki
alur dan cerita yang jelas. Meskipun pada era baru dunia film, gambarnya masih
tidak berwarna alias hitam-putih, dan belum didukung oleh efek audio. Ketika
itu, saat orang-orang tengah menyaksikan pemutaran sebuah film, akan ada pemain
musik yang mengiringi secara langsung gambar gerak yag ditampilkan di layar
sebagai efek suara.
Film sendiri pertama kali diciptakan pada tahun 1805
oleh Lumiere Brothers. Kemudian pada tahun 1899 George Melies mulai menampilkan
film dengan gaya editing yang berjudul Trip To The Moon. Pada tahun
1902, Edwin Peter membuat film yang berjudul Life Of In American Fireman.
Di Indonesia sendiri, film mencapai kejayaannya pada
era 70-an sampai 80-an atau tepatnya sebelum masuknya Broadcast-Broadcast TV
pada tahun 1988 (RCTI). Masyarakat sangat apresiatif dalam menanggapi film-film
yang ada di Indonesia. Di Indonesia, bioskop pertama kali muncul di Batavia
(Jakarta), tepatnya di Tanah Abang Kebonjae, pada 5 Desember 1900. Namun,
kehadiran bioskop ini tidak dapat dikatakan sebagai tonggak awal sejarah film
Indonesia. Alasannya, film-filmnya saat itu masih impor dari luar negeri. Film
cerita pertama yang diproduksi di Indonesia, tepatnya di Bandung, baru ada pada
tahun 1926. Film ini berjudul Loetoeng Kasaroeng. Film ini bisa dikatakan
sebagai acuan tonggak sejarah perfilman Indonesia. Kesuksesan produksi film
tersebut tidak terlepas dari keterlibatan bupati Bandung, Wiranatakusumah V di
dalamnya.
Industrialisasi Film
Studio besar industri film
Terdapat delapan delapan produser film raksasa yang
selama ini sudah merajai industri perfilman dunia, di antaranya
•
Columbia
•
Fox
•
MGM
•
Paramount
•
Universal
•
Warner Brothers
•
Buena
Vista (Disney)
•
TriStar (Sony)
Mereka merupakan bagian dari integrasi
vertikal konglomerasi yang mendominasi distribusi dan produksi film.
Masing-masing perusahaan memiliki kemampuan untuk memproduksi 15 hingga 25 film
setiap tahun.
Ø Produksi Film
Film juga dapat diartikan sebagai fenomena sosial,
psikologi, dan estetika yang kompleks yang merupakan dokumen yang terdiri dari
cerita dan gambar yang diiringi kata-kata dan musik.
Genre adalah sebutan untuk membedakan berbagai jenis
film. Film bisa jadi bersifat fiksi (dibuat-buat) atau kisah nyata
ataupun campuran keduanya. Walaupun ratusan film dibuat setiap tahunnya tetapi
hanya sedikit film hanya menggunakan satu genre kebanyakan menggabungkan dua
genre atau lebih.
Genre Film
o
Aksi - Film ini menampilkan efek dan adegan yang
mencengangkan seperti kejar-kejaran menggunakan mobil ataupun tembak-tembakan
yang melibatkan stuntman. Genre ini biasanya menceritakan kebaikan yang melawan
kejahatan, jadi perang dan kriminal adalah subjek yang biasa. Film aksi
biasanya hanya membutuhkan usaha yang kecil untuk ditonton, karena alur yang
biasanya sederhana. Contoh, film Die Hard di mana ada sekelompok teroris yang
mengambil alih gedung pencakar langit dan meminta tebusan untuk para sandera.
Bagaimanapun juga seorang pahlawan akan menyelamatkan semuanya. Film aksi
biasanya tidak membuat orang menangis, tetapi jika genre ini dicampur drama
maka emosi akan dilibatkan
o
Petualangan - Biasanya menceritakan tokoh utama yang
melakukan perjalanan untuk menyelamatkan dunia atau orang terdekatnya.
o
Animasi - Film yang menggunakan karakter kartun sebagai
tokohnya. Gambarnya dulu harus digambar oleh tangan, tetapi sekarang lebih
sering menggunakan komputer.
o
Persahabatan - Melibatkan dua orang tokoh, di mana yang satu
harus menyelamatkan yang lainnya dan keduanya harus mengatasi masalah yang
menghadang. Film persahabatan kadang-kadang dicampur komedi, tetapi ada juga
yang dibumbuhi sedikit emosi, karena persahabatan di antara keduanya.
o
Komedi - Film lucu tentang orang bodoh yang melakukan
hal aneh atau menjadi bodoh dan terlibat hal konyol yang membuat penonton
tertawa.
o
Dokumenter - Film tentang (atau diklaim tentang) kehidupan
nyata seseorang dan kejadian nyata. Genre ini hampir selalu serius dan mungkin
melibatkan emosi yang kuat, contoh film Catatan Terakhir Di Nusakambangan.
o
Drama - Film serius dan kadang-kadang tentang orang
yang jatuh cinta atau perlu membuat keputusan yang besar dalam hidup mereka.
Genre ini menceritakan tentang hubungan di antara manusia. Genre ini biasanya
mengikuti alur dasar di mana 1 atau 2 karakter harus mengatasi sebuah rintangan
untuk mendapatkan apa yang mereka mau.
o
Tragedi - Tragedi mirip dengan drama, tentang orang yang
sedang memiliki masalah. Contoh, sepasang suami istri yang bercerai dan
masing-masing harus membuktikan ke pengadilan bahwa mereka adalah yang terbaik
untuk mengasuh anak mereka. Emosi (perasaan) adalah bagian terbesar dari film
ini dan penonton mungkin jadi bingung dan bahkan menangis.
o
Film Noir - Film drama detektif era 1940-an tentang
kriminal dan kekerasan.
o
Keluarga - Film yang dibuat dengan baik untuk semua
keluarga. Genre ini kebanyakan dibuat untuk anak-anak, tetapi kadang menghibur
juga untuk orang dewasa. Disney terkenal karena film Keluarga mereka.
o
Horor - Film yang menggunakan ketakutan untuk menarik
penonton. Musik, pencahayaan dan latar, semua ditambahkan untuk menambahkan
sensasi dan pengalaman.
o
Romantis - Komedi romantis biasanya tentang cerita cinta
dua orang yang berasal dari dunia berbeda, yang harus melewati rintangan agar
bisa bersama.
o
Fiksi Sains (Sci-Fi) - Berlatar masa depan atau luar
angkasa. Biasanya menceritakan dunia fiksi berimajinasi tentang sebagian besar
makhluk luar angkasa (monster) atau pun hal-hal yang berbau robot.
o
Thriller - Biasanya tentang misteri, kejadian aneh, atau
kriminal yang harus dipecahkan. Penonton akan tetap menebak-nebak sampai akhir
film, ketika biasanya ada akhir yang twist (mengejutkan).
o
Western - menceritakan tentang koboi di barat
(Amerika 1800-an). Genre ini bisa jadi melibatkan suku Indian (penduduk asli
amerika).
o
Suspense - Film yang membuat anda tetap duduk di kursi
anda. Genre ini biasanya memiliki lebih dari satu twist yang
bisa membingungkan penonton.
o
Fantasi - Film fantasi ini melibatkan sihir dan hal yang
mustahil yang tidak bisa dilakukan manusia sungguhan.
o
Gore - Film yang
sering memperlihatkan aksi brutal atau hal-hal sadis yang berlumuran darah dan
sebagainya
Film Pendek
o
Berapakah durasi yang ideal?
o
Apa itu film
pendek?
o
Seberapa pendek
kah film pendek?
Apa itu film pendek ?.
Sesuai namanya, film pendek adalah film yang durasinya
pendek. Nah, sayangnya tidak ada standarisasi tentang durasi film pendek. Batas
maksimal film pendek biasanya ditentukan dari festival film yang mematok durasi
maksimal untuk bisa dikategorikan sebagai film pendek
Pengertian Film Pendek “Film Yang berdurasi pendek
dengan cerita yang singkat, pada umunya di bawah 60 menit” (Anton Mabruri KN : 2013)
o
Membuat Film
Pendek
a. Siapkan Ide Cerita
b. Lakukan Riset Awal
c. Sediakan Peralatan Lengkap
d. Riset Lapangan
e. Siapkan Alur Cerita Kasar
f.
Buat Sinopsis
g. Pengambilan Gambar
h. Buat Alur Cerita Final
i.
Edit Hasil Video
Persiapan Produksi Film
a.
Pra-produksi
Persiapan perekaman dilakukan, yaitu ketika pemeran
dan crew film dipekerjakan, lokasi dipilih, dan latar dibangun. Ini juga
tahapan ketika ide film diciptakan, hak buku/naskah dibeli, dll.
a)
Analisis Ide
Cerita
Sebelum membuat
cerita film, kita harus menentukan tujuan pembuatan film. Hanya sebagai
hiburan, mengangkat fenomena, pembelajaran/pendidikan, dokumenter, ataukah
menyampaikan pesan moral tertentu. Hal ini sangat perlu agar pembuatan film
lebih terfokus, terarah dan sesuai
b)
Menyiapkan Naskah
Skenario
Jika
penulis naskah sulit mengarang suatu cerita, maka dapat mengambil cerita dari
cerpen, novel ataupun film yang sudah ada dengan diberi adaptasi yang lain.
Setelah naskah disusun maka perlu diadakan Breakdown naskah
c)
Me Rekrut Pekerja
Film ( Crew )
Menyeleksi
crew dari tiap departemen, Menentukan crew dari hasil show reel (report
produksi). Menetapkan komposisi crew berdasarkan anggaran. Menyusun tim
produksi.
-
Tim Non Artistik
yang meliputi : Producer, Executive Producer, Line Producer,Production Manager
dan Unit Manager.
-
Tim Artistik yang
meliputi: Sutradara, Asisten Sutradara dan Pencatat Skrip Penata Kamera,
Asisten Kamera dan Still Photo Penata Artistik, Penata Rias dan Busana, Penata
Lampu, Penata Suara da Penata Musik serta Penata Editing
d)
Menyusun Jadwal
Dan Budgeting
Jadwal atau
working schedule disusun secararinci dan detail, kapan, siapa saja , biaya dan
peralatan apa saja yang diperlukan, dimana serta batas waktunya. Termasuk
jadwal pengambilan gambar juga, scene dan shotke berapa yang harus diambil
kapan dan dimana serta artisnya siapa.
e)
Hunting Lokasi
Memilih dan
mencari lokasi/setting pengambilan gambar sesuai naskah. Untuk pengambilan
gambar di tempat umum biasanya memerlukan surat ijin tertentu
f)
Menyiapkan Kostum
Dan Property
Memilih dan
mencari pakaian yang akan dikenakan tokoh cerita beserta propertinya Kostum
dapat diperoleh dengan mendatangkan desainer khusus ataupun cukup membeli atau
menyewa namun disesuaikan dengan cerita skenario. Kelengkapan produksi menjadi
tanggung jawab tim property dan artistik.
g)
Menyiapkan
Peralatan
Untuk
mendapatkan hasil film/video yang baik maka diperlukan peralatan yang lengkap
dan berkualitas. Peralatan yang diperlukan (dalam film minimalis) dianatarnya:
Clipboard, Proyektor, Lampu, Kabel Roll, TV Monitor, Kamera video S-VHS atau
Handycam, Pita/Tape, Mikrophone clip-on wireless,Tripod Kamera, Tripod Lampu.
h)
Casting Pemain
Memilih dan
mencari pemain yang memerankan tokoh dalam cerita film. Dapat dipilih langsung
ataupun dicasting terlebih dahulu. Casting dapat diumumkan secara luas atau
cukup diberitahu lewat rekan-rekan saja. Pemilihan pemain selain diperhatikan
dari segi kemampuannya juga dari segi budget/ pembiayaan yang dimiliki.
b.
Tahap Produksi
Produksi adalah proses yang paling menentukan
keberhasilan penciptaan sebuah karya film. Proses yang dalam kata lain biasa
disebut dengan shooting (pengambilan gambar) ini dipimpin oleh seorang
sutradara, orang yang paling bertanggung jawab dalam proses ini. Orang yang ikut
dalam proses ini antara lain kameraman atau DOP (Director Of Photography) yang
mengatur cahaya, warna, dan merekam gambar. Artistik yang mengatur set, make
up, wardrobe dan lain sebagainya. Dan Soundman yang merekam suara. Tahapan ini
dimana hampir seluruh team work mulai bekerja. Seorang sutradara, produseratau
line produser sangat dituntut kehandalannya untuk mengatasi crew dalam tiap
tahap ini. Beberapa faktor penting yang perlu diperhatikan adalah:
a)
Manajemen Lapangan
Manajemen
lapangan mencakup beberapa hal,yaitu:
-
Manajemen lokasi (
perijinan, keamanan, keselamatan )
-
Talent koordinasi
( koordinasi kostum, make up dll )
-
Manajemen waktu (
koordinasi konsumsi, kecepatan kerja, penyediaan alat )
-
Crew koordinasi (
koordinasi paracrew ) Attitude dalam bekerja merupakan hal yang sangat penting.
b)
Kegiatan Shooting
Tahap ini
adalah tahap dimana kepiawaian sutradara, DOP, dan crew sangat menentukan.
-
Shooting Outdoor
Shooting outdoor biasa menekan budget, namun harus berhati-hati melakukannya
karena sangat bergantung dari keadaan cuaca saat syuting dilakukan. Beberapa
yang harus dipersiapkan saat syuting outdoor adalah : cahaya matahari (hard,
soft) reflector (silver, gold) hujan buatan camera setting ( irish, speed,
white balance,focus, crowd control ( working with ekstras )
-
Shooting Indoor
Shooting indoor lebih cepat terkontrol daripada shooting outdoor, namun
dibutuhkan peralatan yang cukup lengkap. Antara lain : penggunaan lighting
sederhana penggunaan filter make up pemilihan back ground monitor
-
Visual Efek
Beberapa trik mudah untuk dilakukan untuk membuat video kelihatan lebih menarik
antara
lain dengan :
Reserve motion fast motion (normal lipsync), slow motion (normal lipsync),
crhoma key (blue screen). Beberapa hal lain pada saat produksi yang juga perlu
untuk diperhatikan yaitu: makan/logistic sewa peralatan film transportasi
akomodasi telekomunikasi dokumentasi dan medis.
c)
Tata Setting
Set
construction merupakan bagunan latar belakang untuk keperluan pengambilan
gambar. Setting tidak selalu berbentuk bangunan dekorasi tetapi lebih
menekankan bagaimana membuat suasana ruang mendukung dan mempertegas latar
peristiwa sehingga mengantarkan alur cerita secara menarik.
d)
Tata Suara
Untuk
menghasilkan suara yang baik maka diperlukan jenis mikrofon yang tepat dan
berkualitas. Jenis mikrofon yang digunakan adalah yang mudah dibawa, peka
terhadap sumber suara, dan mampu meredam noise(gangguan suara) di dalam dan di
luar ruangan.
e)
Tata Cahaya
Penataan
cahaya dalam produksi film sangat menentukan bagus tidaknya kewalitas teknik
film tersebut. Seperti fotografi, film juga dapat diibaratkan melukis dengan
menggunakan cahaya. Jika tidak ada cahaya sedikitpun maka kamera tidak akan
dapat merekam objek.
c.
Pascaproduksi
Adalah salah satu tahap dari proses
pembuatan film. Tahap ini dilakukan setelah tahap produksi film
selesai dilakukan. Pada tahap ini terdapat beberapa aktivitas seperti
pengeditan film, pemberian efek khusus, pengoreksian warna, pemberian suara
dan musik
latar, hingga penambahan animasi. Setelah pascaproduksi selesai,
maka film siap untuk didistribusikan sesuai medium yang diinginkan.
Bisa berupa film seluloid, kaset, cakram padat, dan lain
sebagainya.
Ø Konsep Skenario Film
Secara umum
konsep penulisan naskah baik drama ataupun film haruslah meliputi 3 babak
berikut :
o
Awal – konflik dan
pengenalan karakter
o
Tengah –
Komplikasi masalah
o
Akhir –
Penyelesaian masalah
Apabila
ketiga konsep di atas terpenuhi, maka film atau drama yang dihasilkan akan jauh
lebih menarik dan mampu menarik penonton untuk masuk ke dalam alur cerita.
Akan tetapi
sekarang ini sepertinya ada konsep baru yang banyak digunakan untuk penyusunan
cerita film, jadi konsep tersebut dikenal dengan konsep Nine Act
Structure. Nah, sebagai bahan wawasan bagi kalian berikut ini ada tujuan
dibuatnya skenario film.
Langkah Menulis Naskah Film:
o
Premis
Premis adalah pernyataan
cerita dan masalah yang menggerakan cerita. Dalam sebuah premis terkandung (1)
karakter & atributnya, (2) aksi/tindakan, (3) situasi. Biasanya, ketika
menulis premis, nama karakter belum disebut, melainkan menjelaskan atributnya.
§ Finding Nemo: Seekor ikan badut menantang marabahaya di samudera lepas untuk
mencari anak semata wayangnya yang diculik oleh seorang penyelam tak dikenal.
§ Toy Story: Sebuah boneka koboi kesayangan pemiliknya merasa terancam &
cemburu dengan kedatangan mainan Astonot baru.
o
Sinopsis Pendek
Kamu sudah punya satu kalimat
yang menjelaskan film pendekmu secara keseluruhan. Sekarang, coba
jabarkan satu kalimat ceritamu menjadi tiga kalimat.
Tiga kalimat ini disebut sinopsis.
§ Finding Nemo: Marlin, seekor ikan badut pemalu hidup bersama Nemo, anak semata
wayangnya yang memiliki sirip tak sempurna. Suatu ketika, sang anak tertangkap
jaring nelayan dan dibawa ke Sydney, Australia. Marlin pun harus menempuh
perjalanan penuh marabahaya untuk menemukan kembali anaknya.
§ Toy Story: Woody, mainan koboi favorit pemiliknya yag bernama Andy, merasa terancam
dengan kedatangan Buzz Lightyear, mainan astronot baru yang menjadi favorit
baru Andy. Suatu ketika, Woody yang cemburu tidak sengaja mendorong Buzz
Lightyear jatuh keluar dari kamar Andy. Kini, Woody harus mencari Buzz
Lightyear untuk mengembalikan kepercayaan teman-teman mainan penghuni kamar
Andy lainnya.
o
Sinopsis Panjang
Kini kamu
sudah memiliki sinopsis pendek yang solid. Sekarang tugasmu adalah memasukan
detail-detail dari ketiga kalimat sinopsis pendekmu. Cara paling mudah adalah
menjabarkan ketiga kalimat sinopsis menjadi tiga paragraf. Masing-masing
kalimat di langkah sebelumnya bisa kamu jadikan topic sentence
Apa
itu topic sentence? Topic sentence adalah kalimat utama dan
pertama yang mengidentifikasikan isi paragraf. Topic sentence selalu
ditulis di awal sebuah paragraf. Ia harus bisa menjelaskan topik
keseluruhan dalam satu paragraf. Topic sentence selalu
didukung oleh kalimat-kalimat pendukung. Kalimat pendukung harus tetap
bersinggungan dan memperkuat topik utama.
Kita ambil
contoh sinopsis pendek Finding Nemo:
“Marlin,
seekor ikan badut pemalu hidup bersama Nemo, anak semata wayangnya yang
memiliki sirip tak sempurna. Suatu ketika, sang anak tertangkap jaring nelayan
dan dibawa ke Sydney, Australia. Marlin pun harus menempuh perjalanan penuh
marabahaya untuk menemukan kembali anaknya.”
Sekarang
masing-masing kalimat tersebut bisa dijadikan topic sentence sebuah
paragraf.
Contoh:
Paragraf 1:
Marlin, seekor ikan badut pemalu hidup bersama Nemo, anak semata wayangnya yang
memiliki sirip tak sempurna.
Paragraf 2:
Suatu ketika, sang anak tertangkap jaring nelayan dan dibawa ke Sydney,
Australia.
Paragraf 3:
Marlin pun harus menempuh perjalanan penuh marabahaya untuk menemukan kembali
anaknya.
Nah
sekarang tugasmu adalah menulis kalimat pendukung untuk masing-masing topic
sentence di atas.
contohnya:
“Marlin,
seekor ikan badut pemalu hidup bersama Nemo, anak semata wayangnya yang
memiliki sirip tak sempurna. Ia sangat menyayangi dan menjaga Nemo karena ia
satu-satunya anak yang selamat dari suatu kejadian di masa lalu. Sementara itu,
Nemo mulai kesal karena ia merasa ayahnya berlebihan dalam menjaga dan
melindunginya.
Suatu
ketika, Nemo tertangkap jaring nelayan. Dari kacamata yang penyelam yang
tertinggal, Marlin mengetahui ke mana Nemo di bawa, yaitu Sydney, Australia.
Marlin tidak sengaja bertemu dengan Dory, seekor ikan penyandang masalah
ingatan jangka pendek, yang bersedia membantu Marlin.
o
Treatment
Sekarang
kamu punya tiga paragraf yang berisi karakter, masalah, dan tindakan yang
diambil oleh sang karakter. Tugasmu adalah menjabarkan lagi tiga paragraf
tersebut menjadi cerpen (cerita pendek) yang terdiri dari beberapa paragraf.
Cara paling
mudah untuk melakukannya adalah menjabarkan lagi masing-masing paragraf menjadi
tiga paragraf.
Misalnya
dalam kasus Finding Nemo, bisa jabarkan lagi paragraf pertama yang berisi
situasi awal hubungan Marlin dan Nemo ke dalam tiga paragraf. Perkaya tulisanmu
dengan penggambaran latar tempat dan waktu yang lebih detail. Bangun nuansa
menggunakan kata-kata sifat untuk membantu pembaca memahami dunia yang sedang
kamu bangun. Lengkapi pula dengan kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh
karakternya.
o
Naskah
Cara paling
mudah untuk mempersiapkanmu menulis naskah adalah menjabarkan 9 paragraf
tersebut ke dalam urutan adegan (scene)
Adegan
(scene) dibagi sesuai dengan latar tempat dan waktu. Apabila suatu situasi
terjadi dalam satu tempat dan waktu, maka ia dihitung sebagai satu adegan.
Jabarkan ceritamu ke dalam urutan latar waktu dan tempat. Lalu tulis
kejadiannya dengan semakin detail. Misalnya:
§ Scene 1 – Dapur Kos – Siang
§ Scene 2 – Kamar Tidur – Malam
§ Scene 3 – Sekolah – Pagi
§ Dan seterusnya…
Apa Itu Skenario?
Skenario/Screenplay menurut KBBI adalah
rencana lakon sandiwara atau film berupa adegan demi adegan yang tertulis
secara terperinci atau sebuah naskah cerita yang di dalamnya terdapat uraian
adegan, tempat, keadaan, dan dialog yang berurutan.
Skenario bukan hanya digunakan dalam film, melainkan
juga untuk program televisi. Sedangkan orang yang membuat skenario disebut scriptwritter. Biasanya,
tulisan standar untuk skenario adalah courier ukuran 12. Beberapa program
komputer yang dibuat khusus untuk membuat skenario, seperti Celtx,
DreamaScript, Final Draft, Movie Outline 3.0, FiveSprockets, Montage, dll.
Tujuan Dibuatnya Naskah Skenario Film
Jadi dalam sebuah film atau drama, pada umumnya akan
disiapkan terlebih dahulu sebuah skenario dengan tujuan :
o
Skenario Film
Sebagai Konsep Dasar
Jadi
skenario ini menjadi sebuah ide dasar dalam pembuatan film yang memang sangat
dibutuhkan. Adapun kualitas dari skenario nantinya akan menentukan bagus
tidaknya, layak tidaknya dan juga menarik atau tidak sebuah film. Biasanya
skenario ini berupa teks deskripsi sebuah percakapan antar tokoh yang mana
sesuai dengan alur cerita. Yang pasti skenario itu harus dibuat secara detail
dan jelas agar bisa dipahami si pemeran.
o
Skenario Film
Sebagai Arahan
Nantinya
dokumen skenario ini yang akan mengarahkan baik para crew dan sutradara dalam
menyelesaikan sebuah produksi film. Tapi skenario di sini juga berisi tentang
adegan-adegan yang melibatkan property, seting tempat maupun aktor. Jadi semua
orang yang terlibat di dalamnya harus mematuhi alur dan isi dari skenario yang
telah dibuat.
o
Skenario Sebagai
Acuan
Skenario
juga memiliki fungsi untuk membantu crew dan sutradara dalam mewujudkan sebuah
ide ke dalam sebuah film atau drama yang komunikatif. Di samping itu semua
aktivitas yang berkaitan dengan proses produksi film juga harus mengacu ke
dalam naskah skenario.
Ø CONTOH SKENARIO FILM PENDEK :
o
“TERNYATA HANYALAH
REKAYASA”
Tokoh Yang Berperan
Mahasiswa Ospek :
•
Deni
•
Matthew
•
Opit
•
Hadi
Kakak senior :
•
Yanuar
•
Galih
Penjual air :
•
Fani
•
Adit
Penjual Dasi :
•
Tari
•
Ruth
Jin Bola Lampu :
•
Dina
ALUR CERITA
• Hadi dan Deni adalah mahasiswa di universitas yang
sama dan mereka juga telah bersahabat sejak duduk di bangku sekolah SMA.
Sekarang ini mereka tetangga kos-kosan dan kebetulan sedang menjalani MOS di
Universitas Sukaribut. Namun karena mereka terlambat datang di hari pertama
Ospek, maka mereka di beri hukuman oleh seniornya untuk mencari kampus dalam
waktu 30 menit tanpa bantuan GPS.
• Deni dan Hadi : Selamat pagi kak !
• Kak Yanuar : Pagi, Hayo kenapa kalian terlambat [nada
tinggi]. Ngaku !
• Deni dan Hadi : Kami bangun terlambat kak !
• Kak Yanuar : Pasti kalian takut di ospek kan, makanya
sengaja datang terlambat !
Deni dan Hadi : Enggak kok kak !
Kak Yanuar : Jelas-jelas sudah datang terlambat, masih aja berani bilang
“Enggak takut”. Jadi mau menantang nih?
• Deni dan Hadi : Serius kak, kami gak mau menantang !
• Kak Yanuar : Oke, kalau gitu kalian berdua siap-siap
saja buat menerima hukuman ospek. Hukumannya, mulai dari sekarang kalian cari jalan
ke kampus kita , terserah bagaimanapun caranya ! Kuberi waktu 30 menit, tidak
boleh lebih.
• Deni : Hmm…
• Hadi : [Hanya Melongo]
• Kak Yanuar : Perlu kalian tahu ya. Kami dulu juga
kayak gini, lebih parah malahan. Mental itu harus di bina.
• Deni dan Hadi : [Memelas]…..Uh….
• Kak Yanuar : Ok saya uji [Tegas]. Coba kalian squat
jump 10 kali dalam 10 menit.
• Hadi dan Deni : Hah, Squat Jump ?
• Kak Yanuar : Halah cemen, masak gak bisa? Mahasiswa
macam apa kalian…… katanya dulu anak fitness.
• Deni : Tapi Kak…..! [memelas]
Komentar
Posting Komentar